Monday, August 16, 2010

PERAN SERTA SEORANG AYAH DALAM MERAWAT ANAK

Sebagian besar kita masih mempunyai anggapan yang keliru, karena selama ini seorang suami tidak mempunyai beban mendidik anak. Pendidikan dan bimbingan anak kita anggap sepenuhnya dilakukan oleh istri dan ini merupakan anggapan yang tidak sepenuhnya benar bahwa pendidikan dirumah hanya diserahkan sepenuhnya kepada istri. Suami hanya bertanggung jawab dan berkewajiban mencari nafkah saja. Inilah kesalahan yang selama ini berkembang di sekitar kita, bahwa peranan wanita sebagai seorang istri adalah mengurusi semua hal yang berkaitan dengan anak-anak dan semua urusan rumahtangga. Padahal seorang suami harusnya mempunyai andil dalam mendidik anak-anak dalam rumah tangga mereka bersama dengan istri di rumah. Keluarga akan berjalan dengan sakinah, apabila bapak akrab dengan anak dan bekerja sama dengan ibu dalam memberi bimbingan atau pendidikan.

Pada jaman dahulu, ayah memang sangat akarab dengan anak-anaknya, karena banyak waktu luan, waktunya tidak semua tersita di kantor. Oleh karena banyak waktu luang maka seorang ayah akan lebih lama berada di rumah bersama istri dan anak-anaknya. Dengan demikian, sang ayah akan bisa mencurahkan kasih sayangnya kepada anak dan istrinya setiap hari. dan si anak akan lebih akrab menjalin hubungan dengan orang tua,sehingga kasih sayang anak terpenuhi, dan orang tua bisa mengawasi perkembangan anak-anaknya dan mengarahkan pergaulannya sehingga terhindar dari kenakalan anak yang menjadi momok bagi orang tua. Namun pada jaman sekarang, pengaruh kesibukan orang tua jarang memperhatikan anak-anaknya. Orang tua jaman sekaran lebih condong untuk mengejar karirnya dari pada pertumbuhan anak-anaknya, bahkan anggapan bahwa anak akan lebih puas kalau dibelikan mainan yang serba lengkap dan mahal harganya. Tetapi sesungguhnya anggapan yeng demikian itu sangat disayangkan, bahwa seorang bapak seharusnya ikut bertanggung jawab untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada anak dan juga pendidikan anak-anaknya.

Henry S Siahaan menulis, bahwa ikut serta seorang ayah merawat dan mendidik anak-anakmu, bukan hanya sekedar persoalan dari segi keadilan yang harus dipikul bersama dengan sang ibu, khususnya bila sang istri juga adalah seorang pekerja pencari nafkah. Seorang ayah sungguh diharapkan agar mempunyai kesadaran bahwa ia juga perlu turut bertanggung jawab dalam perawatan, penjagaan, pendidikan, dan bimbingan anak-anaknya bersama dengan sang istri. Menurut Ellen C White, bahwa "kewajiban bapak terhadap anak-anaknya tidak dapat dipindahkan kepada ibu. Kalau ibu melakukan kewajibannya sendiri, suamipun harus mempunyai cukup tanggung jawab untuk di pikulnya. Hanya bekerja sama antara bapak dan ibu, sehingga dapat melaksanakan pekerjaan mereka dengan baik dan memuaskan.

Seorang Bapak harus tegas

Seorang ayah dalam sebuah rumah tangga merupakan pusat kharisma dan kewibawaan. Oleh karena, bagaimanapun keadaanya, sebagai suami dan bapak dari anak-anak, maka harus mempunyai kewibawaan. Sebab seorang ayah dalam keluarga dipandang sebagai pembuat peraturan dan menegakkan keadilan (disiplin). Dia adalah seorang tokoh yang mampu mengambil keputusan dan menentukan suatu masalah. Dalam kaitanya membimbing anak, maka seorang ayah harus membuat semacam tata tertib dalam rumah tangga. Dimana tata tertib itu harus dilakukan dan dipatuhi oleh semua anggota keluarga, termasuk ayah sendiri. Dan bila ada diantara anggota keluarga misalnya anak-anak yang melanggar peraturan (disiplin) keluarga, maka seorang ayah harus tegas. Pertama ayah harus memperingatkan anak yang membandel dan melanggar disiplin. Bila peringatan pertama sampai ketiga tidak di hiraukan, maka seorang ayah harus tegas dan adil. Jangan menaruh sayang kepada salah satu anak,sementara anak yang lain tidak begitu disayangi. Apapun dan bagaimanapun kita kasih sayang kepada anak, bila melakukan kesalahan yang membandel, maka ayah wajib memberi hukuman, dimana hukuman tadi yang sifatnya mendidik dan disesuaikan dengan usia anak. Orang tua hendaknya ingat, bahwa hukuman bukan berarti harus menyiksa anak sampai kapok (jera), namun hukuman harus dilakukan dengan bijaksanadan bukan menuruti hati yang kesal.
Menurut Ellen G White, tujuan disiplin ialah mendidik anak untuk mengatur diri sendiri. Seorang anak harus di ajarkan rasa percaya pada diri dan mengendalikan dirinya sendiri.

Dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment